Kualitas Abon

PENGERTIAN ABON IKAN


Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan.

Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya.

Tanda Ikan Yang Sudah Busuk :
  • Mata suram dan tenggelam
  • Sisik suram dan mudah lepas
  • Warna kulit suram dengan lendir tebal
  • Insang berwarna kelabu dengan lendir tebal
  • Dinding perut lembek
  • Warna keseluruhan suram dan berbau busuk. 
Tanda Ikan Yang Nasih Segar
  • Daging kenyal
  • Mata jernih menonjol
  • Sisik kuat dan mengkilat
  • Sirip kuat
  • Warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang
  • Insang berwarna merah
  • Dinding perut kuat
  • Bau ikan segar.

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan.
Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat.

Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak.

Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih.

Ada bermacam-macam pengawetan ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan pendinginan ikan. 

Tabel 1. Komposisi Ikan Segar per 100 gram Bahan
KOMPONEN
KADAR AIR (%)
Kandungan Air
76.00
Protein
17.00
Lemak
4.50
Mineral & Vitamin
2.52 – 4.50

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ikan mempunyai nilai protein tinggi, dan kandungan lemaknya rendah sehingga banyak memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.

Manfaat makan ikan sudah banyak diketahui orang, seperti di negara Jepang dan Taiwan, ikan merupakan makanan utama dalam lauk sehari-hari yang memberikan efek awet muda dan harapan hidup lebih tinggi dari negara lainnya. Penggolahan ikan dengan berbagai cara dan rasa menyebabkan orang mengkonsumsi ikan lebih banyak.

Abon ikan adalah jenis makanan awetan yang terbuat dari ikan laut yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan.
Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai daya awet yang relatif lama.

Dalam SNI 01-3707-1995 disebutkan abon adalah suatu jenis makanan kering berbentuk khas, dibuat dari daging, direbus disayat-sayat, dibumbui, digoreng dan ditiriskan atau dipres. 

Abon sebagai salah satu produk industri pangan yang memiliki standar mutu yang telah ditetapkan oleh Departemen Perindustrian. Penetapan standar mutu merupakan acuan bahwa suatu produk tersebut memiliki kualitas yang baik dan aman bagi konsumen. Para produsen abon disarankan membuat produk abon dengan memenuhi Standar Industri Indonesia (SII). 

Tabel 2 Standar Industri Indonesia untuk Abon No 0368-80,0368-85
KOMPONEN
NILAI
Lemak (Maksimum)
30%
Gula (Maksimum)
30%
Protein
20%
Air (Maksimum)
10%
Abu (Maksimum)
9%
Aroma, Warna Dan Rasa
Khas
Logam Berbahaya (Cu, Pb, Mg, Zn Dan As)
Negatif
Jumlah Bakteri (Maksimum)
3000/g
Bakteri Bentuk Koli
Negatif
Jamur
Negatif
Sumber : Standar Industri Indonesia


Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Standar Mutu Abon
  • Kadar air – berpengaruh terhadap daya simpan dan keawetan abon.
  • Kadar abu – menurunkan derajat penerimaan dari konsumen.
  • Kadar protein – sebagai petunjuk beberapa jumlah daging/ikan yang digunakan untuk abon.
  • Kadar lemak – berhubungan dengan bahan baku yang digunakan, ada tidaknya menggunakan minyak goreng dalam penggorengan.
Semakin tinggi harga abon, kualitas abon semakin baik, dimana bahan tambahan yang digunakan sebagai pencampur semakin sedikit atau tidak ada sama sekali.


Ciri - Ciri Abon Ikan Berkualitas Baik
  1. Perhatikan tekstur serat-serat pada Abon Ikan apabila anda dengan mudah melihat serat pada abon ikan pada kemasan. Tekstur abon ikan adalah lembut beda dengan abon sapi apabila anda melihat abon ikan yang tekturnya kasar biasanya menggunakan bahan campuran seperti bawang goreng dll sebagian besar bahan campuran lain di dalamnya yang menyebabkan abon tidak mempunyai cita rasa khas daging ikan. 
  2. Perhatikan warna abon ikannya. Dengan hanya melihat sekilas saja, akan dapat diketahui apakah abon ikan tersebut diproses dengan cara yang benar atau tidak. Warna dari Abon ikan berkualitas baik adalah coklat keemasan mengkilat dan tidak kusam. 
  3. Cermati apakah ada banyak terlihat cairan atau minyak di dinding atau di dasar kemasan. Jika ya, maka artinya proses pengeringannya tidak menyeluruh. Hal ini dapat mengakibatkan abon lekas basi atau tengik dan selain itu akan mengakibatkan timbangan abon menjadi lebih berat dengan adanya kelembaban tersebut.
  4. Jangan pernah membeli abon ikan yang berbentuk curah seperti di pasaran biasanya tidak ada kode produksi, tanggal experied dan Produsen abon ikannya. 
  5. Belilah abon ikan yang telah terdaftar di Dinas Kesehatan. Biasanya No Regristrasinya tercantum pada kemasannya.

Dari beberapa ciri di atas, dapatlah disimpulkan bahwa serat, warna dan tingkat kekeringan abon merupakan kunci dalam memilih abon yang berkualitas. Selain itu, para penjual Abon ikan yang baik tentu akan mencantumkan tanggal produksi dan tanggal kadaluwarsa pada kemasannya agar konsumen tidak mengonsumsi makanan yang sudah lewat masa kelayakannya. Jika anda sedang mencari Abon Ikan dengan kualitas yang baik, carilah pihak yang menjual Abon Ikan yang terpercaya yang anda yakini kehalalannya agar anda tenang mengonsumsinya.


*Dirangkum Dari Berbagai Sumber

*****

Untuk pembelian secara langsung, bisa mendatangi toko
Jalan Tugu Aru. No. 38. Kota Bitung.

Untuk konsumen dari luar kota Bitung, pemesanan bisa menghubungi
HP : 0852 4060 4262
Pin BBM : 264FD8A6